Sunday, November 18, 2012

belajar bijak pada pohan tua


Pohon yang besar dan kuat berasal
dari sebuah benih yang kecil.
Sesungguhnya dari sebuah pohon
kita dapat mempelajari budi pekerti.
Pohon di alam telah mengajari kita
kepada suatu pesan yang mendalam,
bahwa hidup ini adalah sebuah

proses yang tidak memiliki
keabadian. Jika kita perhaikan,
pohon akan tumbuh mengikuti
hukum alam. Demikian pula dengan

manusia yang juga tumbuh

mengikuti hukum alam, lahir, sakit,
tua, dan mati.

Dari sebuah benih yang kecil tumbuh
menjadi sebuah pohon dan setelah
dewasa pohon akan aktif
memproduksi bung4 atau buah-
buahan. Demikian pula dengan
dedauanan, setelah menghijau ia
akan menjunjung tinggi, mati,
berguguran, dan kering. Nah, yang
kita lihat hanyalah sebagai sampah-
sampah daun. Membuangnya ke
bak sampah atau menggunakannya
sebagai pupuk kompos, tanpa
memperhatikan makna yang
terkapdung di dalamnya dan
menyadari bahwa alam sedang
mengajari budi pekerti kepada kita.

Tubuh kita lahir sama dengan
kelahiran sebuah pohon dan
tergantung dengan empat elemen
alam, yaitu: tanah, air,'udara, dan
panas. Tiap bagian dari tubuh kita
berubah dan berkembang secara alami. Organ-ofgan dalam tubuh,
tulang-tulang, kulit, kuku, dan
rambut semmuannya berubah.
proses ini tidak beda dengan sepatang
pohon. Jadi dengan memperhatikan
fenomena alam sekitar
sesungguhnya kita telah melihat diri
kitasendiri.

Dalam kehidupan kita di zaman
sekarang ini, kita selalu
menginginkan untuk mencapai
kesuksesan secara cepat. Tanpa mau
bersusah payah. Padahal kita semua
tahu bahwa ada satu hukum alam
yang tidak mungkin kita hindari
yaitu hukum proses. Coba ingat
ketika kita masih bayi. Kita pun
mulai belajar dari merangkak. Lewat
proses jatuh bangun beberapa kali.
Mungkin bisa juga ratusan kali. Kita
baru bisa belajar berdiri. Setelah
kedua kaki kita kokoh dan kuat.
Barulah kita mulai melangkah.
Mulai dari satu, dua, tiga, sampai
proses melangkah lancar. Barulah
kita mulai bisa berjalan. Setelah kita

lancar berjalan, maka kita berlari,
memanjat, melompat, dan semua
aktivitas lainnya yang bisa kita
lakukan. Semuanya itu tidak terjadi
secara instan tapi melalui sebuah
proses danperjuangan.
Seperti pohon tua yang tumbuh
dengan kuat dan kokoh, padahal
tidak pernah ada yang merawatnya.
Diapun tumbuh secara alamiah.
Ketika hujan dia pun menjadi basah
ketika kemaraupun dia menjadi
kekeringan. Tapi lewat proses
kehujanan dan kekeringan membuat
dia menjadi kokoh dan kuat.
Demikianlah seharusnya kita.
Walaupun mengalami persoalan
besar sekalipun kita harus mampu
melewatinya. Itu semua menjadikan
kita lebih kuat dan tegar. Tidak
terhempas oleh angin yang besar.
Jangan lupa dengan Sang Pencipta
untuk membantu hidup kita. Bila
kita hanya mengandalkan diri kita
sendiri dan orang lain itu hanya
bersifat sementara. Kita akan lebih
banyak kecewa. Tapi bila kita
mengandalkan Sang Pencipta, kita
tidak pernah akan kecewa.


Bagaimana supaya kita bisa

melewati proses kehidupan ini secara
kuat dan kokoh?

Tentu saja kita harus siap
menghadapi setiap kesulitan yang
datang. Bukan menghindarinya.
Lihat saja batu karang yang keras.
Bisa tembus lewat proses tetesan air
secara terus menerus. Dengan diuji
membuat mental kita menjadi kuat.
Di sinilah timbul kekuatan mental
kita seperti keberanian, keuletan,
kesetiaan, dan lainlain. Dan satu lagi
yang membuat kita kuat adalah kita
harus mempunyai mentor. Orang
yang siap memberikan masukan bagi
setiap kemajuan kita. Mentor yang
paling setia adalah orang tua kita.
Merekalah pendorong buat kita lebih
maju. Kita pun bisa memilih men-
tor, orang yang sudah mempunyai
prestasi dan reputasi di bidang yang
kita geluti. Tidak hanya memberikan
kritikan. Tapi dia juga mampu
membimbing kita menjadi sukses.

Dan tak lupa sang mentor sejati
adalah Sang Pencipta sendiri. Kita
harus selalu mendengarkan
nasihatnya. Melalui doa secara rutin.
Tak lupa kita bersyukur atas
pemberiannya setiap hari.

No comments:

Post a Comment